Tak jauh dari kota Pamekasan, Madura, ada api abadi. Objek wisata alam ini lebih dikenal sebagai "api yang tak kunjung padam". Pada 2000, kalau tidak salah, obor api PON (Pekan Olahraga Nasional) XV mula pertama disulut dari sini.Biar hujan sekalipun api tetap menyala. Kalau kena angin keras, hujan deras, baru mati. Tapi, setelah hujan berhenti, ya, hidup lagi, Namanya saja api yang tak kunjung padam," ujar Pak Agus, hansip plus tukang parkir.
Api ini dimanfaatkan beberapa warga setempat untuk membakar jagung. Pengunjung juga boleh membakar sendiri. Panasnya sudah pasti merata. Tidak perlu minyak tanah, gas, kayu bakar, dan sejenisnya.
Pamekasan-Wisatawan yang pernah ke api tak kunjung padam, pasti mengenal seperti apa api tak kunjung padam di desa jengka kecamatan tlanakan kabupaten pamekasan. Tapi, tak banyak wisatawan yang tahu seperti apa nikmatnya jagung bakar, jika dibakar langsung dengan api tak kunjung padam.
Selain aroma dan rasanya gurih, jagung yang dibakar di api tak kunjung padam sering membuat wisatawan ketagihan. Lebih enak lagi, jika jagung bakar dinikmati pada malam hari. Nah teman, tempat wisata yang berjarak sekitar 70 kilo meter dari kota pamekasasn ini, di manfaatkan para wisatawan menghabiskan waktu liburan.
Para pengunjung biasa menikmati jagung bakar, yang di bakar di api tak kunjung padam. Buah jagung yang di bakar di api tak kunjung padam, aroma dan rasanya lebih terasa gurih dan nikmat.
Tempat ini menjadi salah satu tempat favorit mahasiswa dan anak-anak muda. Selain untuk menikmati api alam yang ada disana,
Mereka juga sengaja datang untuk membakar jagung yang di jual masyarakat sekitar api tak kunjung padam .
Sumber :
http://hurek.blogspot.com/2009/06/api-abadi-di-pemekasan.html
http://www.madurachannel.com/madura/sosial-budaya/1243-jagung-bakar-api-tak-padam.html